Powered By Blogger

Social Icons

Pages

Selasa, 30 Oktober 2012

FORMULASI GAS ( FUMIGASI ) DEFINISI Fumigasi : Fumigation adalah usaha pemberantasan total segala jenis hama dengan pestisida berbentuk Gas yang masuk ke tubuh hama melalui Inhalasi ( pada tikus) atau lubang Spirakel ( pada serangga) dan menyebabkan kematian. Teknis dan metode aplikasi, kita mengacu pada komoditif dan kondisional yang ada. KEUNTUNGAN o Menjangkau hama hingga ke tempat yang paling sulit / tersembunyi (di dalam komoditi) o Efektif mengendalikan seluruh stadia hama (telur, larva, pupa & imago) o Tidak meninggalkan residu sehingga tidak berbahaya bagi konsumen akhir o Tidak merusak / merubah komoditi (fisik & komposisi). JENIS – JENIS FUMIGASI A. Berdasarkan kebutuhan penanganannya : Fumigasi PERAWATAN Dilakukan untuk mengendalikan hama bagi komoditas (produk) dalam penyimpanan (storage) maupun properti (rumah, gedung dll.) Fumigasi TINDAKAN KARANTINA Pengendalian hama bagi komoditas sebagai suatu syarat karantina. Umumnya dilakukan untuk kepentingan eksport. B. Menurut aplikasi pengerjaannya, Fumigasi Era-Pest terbagi menjadi : Space Fumigation Perlakuan fumigasi pada seluruh wadah / ruangan. Misal : silo, kapal, rumah dll. Under Sheet Fumigation Pelaksanakan terbatas pada komoditas yang akan difumigasi dengan melakukan penyungkupan dibawah plastik. Container Fumigation Fumigasi untuk komoditas di dalam container. Under Plastic Sheet Fumigation Pallet Fumigation inside container (ISPM#15) Container Fumigation (BARANTAN-AQIS) Space Fumigation – Silo C. Standard pengerjaan fumigasi PT. ERARESIK HUNIAN Barantan-AQIS Fumigasi dengan standar pengerjaan yang sesuai dengan persyaratan Badan Karantina Nasional (Barantan) - Departemen Pertanian dan AQIS (The Australian Quarantine and Inspection Service). Pengerjaan ini biasanya dilakukan untuk kebutuhan ekspor. VERIFIKASI A. Komoditi • Komoditi dipastikan layak untuk di fumigasi. • Kemasan komoditi dapat ditembus oleh fumigant, tidak terbungkus oleh plastik atau bahan lainnya yang kedap udara. • Tumpukan komoditi memungkinkan untuk dilakukannya fumigasi. B. Jenis Hama, Dosis dan temperature • Mengetahui jenis hama yang menjadi target pengendalian. • Mengetahui dosis fumigant yang akan digunakan untuk mengendalikan suatu jenis hama. Temperatur / suhu ruang fumigasi sekitar antara 21-32 °C . C. Waktu Fumigasi • Tersedia waktu yang cukup untuk melaksanakan kegiatan fumigasi. • Waktu pelaksanaan fumigasi selama1 x 24 jam. D. Lokasi Tempat Fumigasi • Ventilasi udara cukup baik untuk melakukan pelepasan dan pembebasan Fumigan. • Tersedia cahaya yang cukup untuk melakukan kegiatan dengan aman. • Terlindung dari angin yang cukup kencang dan hujan. • Lingkungan aman dan jauh dari tempat tinggal/kegiatan orang • Lantai kedap gas dan terbebas dari batu atau benda yang tajam PERSIAPAN FUMIGASI A. Persiapan Pengamanan & Keselamatan • Lakukan pemberitahuan kepada pihak keamanan setempat dan pelanggan tentang kegiatan fumigasi yang akan dilakukan. • Cari tahu lokasi rumah sakit/klinik terdekat dari lokasi fumigasi • Pastikan bahan lokasi telah aman untuk melakukan fumigasi • Pasang batas “danger area” disekeliling area fumigasi B. Persiapan Komoditi • Pastikan lantai penumpukan komoditas sesuai untuk kegiatan fumigasi. • Pastikan gas bisa tersalur dan tersebar diantara komoditi • Pastikan bahwa kipas angin dapat terpasang didalam ruang fumigasi • Pastikan komoditi dapat menyerap fumigant C. Pemasangan Selang Distribusi dan Monitor • Selang distribusi harus dipasang secara merata. Apabila lebih dari satu selang maka panjang dan diameternya harus sama panjang. • Pasang kipas angin diujung masing-masing selang distribusi, jika fumigasi dalam container, kipas angina harus diletakan didalam sehingga pintu harus dibuka, minimal sebelah. • Pasang selang monitor minimal pada 3 tempat yaitu atas, tengah dan bawah. D. Penutupan komoditas dengan cover sheet 1. Tutup komoditas dengan cover sheet. 2. Pada keempat sisi lebihkan minimal 50 cm pada bagian bawah yang bersentuhan dengan lantai. 3. Kelebihan pada bagian sudut dilipat seperti amplop atau digulung supaya ketat & rapih. 4. Bagian plastik yang sobek agar ditambal. 5. Rapatkan pertemuan plastik dengan lantai dengan menggunakan 2 baris sand snakes yang tersusun over lapping. 6. Ukur dimensi panjang x lebar x tinggi tumpukan komoditas atau kontainer. 7. Hitung besarnya dosis fumigant yang akan digunakan (hubungkan dengan temperatur komoditas). 8. Untuk fumigasi dengan menggunakan kontainer, harus menggunakan cover sheet apabila container tidak kedap oleh gas atau bocor. E. Persiapan penyaluran Gas 1. Tempatkan tabung silinder gas diatas timbangan 2. Rangkai selang dari tabung MB dengan alat pemanas serta selang distribusi. 3. Hidupkan kipas angin. 4. Siapkan lampu detector halida atau electronic leak detector. 5. Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan didalam area fumigasi. 6. Periksa air di dalam pemanas apakah sudah cukup panas. PELAKSANAAN FUMIGASI Pelepasan Gas o Pastikan peralatan safety berfungsi dengan baik. o Pasang peralatan safety dengan baik & benar. o Lepaskan gas secara perlahan selama 30 detik kemudian tutup kembali. o Periksa dan tutup kebocoran pada sambungan-sambungan. o Apabila tidak terdapat kebocoran, lepaskan gas sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. o Catat waktu selesainya pelepasan Gas. Pemeriksaan kebocoran Gas o Periksa sekeliling area fumigasi dengan menggunakan leak detector untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran gas. o Apabila terdapat kebocoran, segera perbaiki dengan cara menambal atau menambah penempatan sand snakes. o Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran bisa berupa lampu halida atau elektronik leak detector. o Matikan kipas angin 15 menit setelah selesainya pelepasan gas. MONITORING o Tujuan monitoring secara umum adalah untuk mengetahui besarnya kosentrasi gas didalam ruang fumigasi pada waktu tertentu. o Monitoring dilakukan minimal 2 kali yaitu pada tahap awal dan akhir fumigasi. o Monitoring awal bertujuan untuk mengetahui kapan dimulainya kegiatan fumigasi. o Monitoring awal dilakukan 30-60 menit selesainya pelepasan gas. o Tujuan monitoring akhir adalah untuk mengetahui keberhasilan fumigasi. o Monitoring akhir dilakukan pada saat masa fumigasi berakhir. AERASI A. Tahapan aerasi 1. Pastikan perlengkapan safety/ berfungsi dengan baik. 2. Pasang perlengkapan safety (masker) sebelum memasuki area fumigasi. 3. Lepaskan tali pengikat plastik di sekeliling ruang fumigasi. 4. Aktifkan kipas angin. 5. Singkirkan sand snake di depan pintu ruang fumigasi kemudian angkat cover sheet secukupnya pada kedua sisi lalu jepit. 6. Catat waktu pembukuan cover sheet. 7. Biarkan selama 15 menit, kemudian angkat lagi cover sheet ke arah yang lebih tinggi. 8. Biarkan selama 15 menit kemudian matikan kipas angin. 9. Lakukan test dengan menggunakan lampu halida atau electronic leak detector. 10. Apabila gas sudah tidak terdeteksi dengan leak detector, ukur TLV dengan menggunakan dragger pump. 11. Apabila kosentrasi gas telah berada pada 5 ppm atau kurang, area fumigasi dapat dikatakan aman. PEMBENAHAN ALAT 1. Pastikan keran silinder tabung CH3Br telah tertutup rapat kemudian simpan pada tempatnya. Penyimpanan/ pengangkutan tabung tidak boleh dalam posisi miring atau rebah. 2. Pastikan canister telah dilepaskan dari masker & waktu penggunaannya telah dicatat. 3. Pastikan interferometer telah bebas dari fumigan & skalanya telah berada pada posisi nol. 4. Lipat cover sheet dengan cara yang benar & rapih untuk memudahkan penggunaan berikutnya. 5. Pastikan seluruh peralatan tidak ada yang tertinggal di lokasi fumi PELAPORAN 1. Isi lembar catatan fumigasi setelah seluruh rangkaian kegiatan fumigasi telah selesai dan harus difile dengan baik. 2. Buat sertifikat bebas gas sebagai jaminan bahwa area fumigasi telah bebas dari pengaruh gas dan dinyatakan aman untuk dimasuki oleh manusia. 3. Buat sertifikat fumigasi sebagai bukti bahwa komoditi telah diberi perlakuan fumigasi. Demikian SOP Fumigasi dengan CH3Br ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar