BAB I
Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
1.
Mana jemen menurut James A.F Stoner
Manajemen adalah
peroses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian
uapaya anggota organisasi dan pengguna semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.( James A.F Stoner )
A.
Proses
adalah cara yang sistematis untuk
melalkukan sesuatu. Kita mendefinisikan manajemn sebagai suatu proses karna
semua menejer, apa pun keahlian dan keterampilannya, terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan organisasi.
B.
Perencanaan
adalah pemiliahan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program,
prosedur, metoda, sistem anggaran dan standar yang dibutuhan untuk mencapai
tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
Rencana-rencana dibutuhkan
untukmemberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan
prosedur-terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana
memungkinkan :
1.
Organisasi bisa memperoleh dan mengikat
sumberdaya-sumberdaya yang di perlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
2.
Para anggota organisasi untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kongsisten dengan berbagai tujuan dan
prosedur terpilih, dan
3.
Kemajuan dapat terus di monitor dan
diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak
memuaskan.
C.
Pengorganisasian
setelah para menejer meenetapkan
tujuan-tujuan dan menyusun rencana-rencana atau program-program untuk
mencapainya, maka mereka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasiyang
dapat melaksakan berbagai program tersebut secara sukses.
Pengorganisasian adalah penentu sumber
daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mancapai tujuan
organisasi. perancangan dan pengembangan suatu organisasiatau kelompok kerja
yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. penugasan tanggung
jawab tertentu dan kemudian, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-indivu
yang melaksanakan tugasnya-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal
dimana pekerjaan ditetpkan, dibagi dan di koordinasikan.
D.
Pemimpinan
Setelah rencana dibuat, struktur
organisasi dibentuk, dengan staf telah direkrut dan dilatih, maka langkah
berikutnya adalah mengatur pergerakan maju menuju tujuan yang telah
ditentukan.fungsi ini dapat isebut dengan bermacam macam nama : memimpin,
mengarahkan, memotifasi, dan lainnya. Akan tetapi, apapun namanya, fungsi ini
mencakup upaya mengajak anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan dalam cara
yang akan membantunya dalam mencapai tujuannya.
Kalau perencanaan dan pngorganisasian
berhubungan langsung dengan aspek proses manajemen yang lebih abstrak, maka
kegitan pemimpinan sangat kongkret, hal itu berhubungan langsung dengan
orang-orang atau bawahan-bawahannya.,
E.
Pengendalian
Akhirnya menejer harus memastiakn bahwa
tindakan para anggota organisasi benar-benar mengerakkan organisasi kearah
tujuan yang telah ditetapkan. Inilah fungsi manajemen yang disebut
pengendalian, dan mencakup tiga unsur :
1.
Menetapkan standar prestasi.
2.
Mengukur prestasi sekarang dan
membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.
3.
Mengambil tindakan untuk mengkoreksi
prestasi yang tidak memenuhi standar.
Melalui
fungsi pngendalian, menejer dapat menjaga organisasi tetap dalam rel yang benar
dan tidak membiarkannya menyimpang terlalu jauh dari tujuannya.
2.
Manajemen
Menurut G.R. Terry
Manajemen
adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga
adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. ( G.R Terry )
A.
Proses
atau kerangka kerja
Proses adalah cara yang sistematis untuk
melalkukan sesuatu. Kita mendefinisikan manajemn sebagai suatu proses karna
semua menejer, apa pun keahlian dan keterampilannya, terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kerangka kerja sama seperti perencanaan, pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan
organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program, prosedur,
metoda, sistem anggaran dan standar yang dibutuhan untuk mencapai tujuan.
Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
Rencana-rencana dibutuhkan
untukmemberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan
prosedur-terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana
memungkinkan :
1.
Organisasi bisa memperoleh dan mengikat
sumberdaya-sumberdaya yang di perlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
2.
Para anggota organisasi untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kongsisten dengan berbagai tujuan dan
prosedur terpilih, dan
3.
Kemajuan dapat terus di monitor dan
diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak
memuaskan.
B.
Pengarahan
Fungsi pengarahan, secara sederhana, adalah
untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakuakan apa yang diinginkan,
dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan
pemimpin serta kegiatan – kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, memotivasi
dan disiplin. Fungsi pengarahan sering disebut dengan bermacam-macam nama,
antara lain leading, directing, motivating, actuating atau lainnya. Kegiatan
ini mengarah langsung menyangkut pekerja atau bawaha.
C.
Manajemen
Sebagai Ilmu dan Seni
Manajemen
merupakan ilmu pengetahuan juga dalam artian bahwa manajemen memerlukan
disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya. misal, ilmu ekonomi,
statistik, akuntansi, dan sebagainya. Bidang-bidang ilmu ini dapat kita
pelajari secara universal.
Hubungan
antara teori dapat disimpulakan bahwa praktek mana jemen seharusnya Selalu
didasarkan atas prinsip-prinsip teori.hubungan tersebut adalah praktek, praktek
menimbulkan suatu teori, teori menghasilkan prinsip-prinsip yang akan menjadi
kaidah-kaidah dasar pengembangan kegiatan menajemen dalam praktek.
Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil
yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Manajemen
bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya .
kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap tetapi dalam proporsi yang
bermacam-macam . pada umumnya pa menejer
efektif menggunakan pendekatn ilmiah dalam pembuatan keputusan, apalagi dengan
berkembangannya peralatan komputer. Di lain pihak dalam banyak aspek
perencanaan, kepeminpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut unsur
manusia, bagaimana pun ja menejer harus juga menggunakan pendekatan artistik (
seni ).
3.
Manajemen
menurut Ricky W.
Griffin
Manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai denan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang dilaksanakan secara benar, terkoorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.(RickyW.Grifin)
Pada
devinisi manajemen menurut ricky W grafin tidak jauh beda pada definisi dari
ahli lainnya membahas tentang proses perencanaan, pengorganisasian dan
pengontrolan, akan tetapi devinisi manajemen menurut beliau ada penambahan
setelah pengorganisasian yaitu pengkoordinasian.
Pengkoordinasian
adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan- kegiatan pada
satuan-satuan yang terpisah (department atau bidang-bidang fungsional) suatu
organisasi untuk mencapai tujuanorganisasi secara efisien. Tanpa koordinasi,
individu-individu dan departmen-departmen akan kehilangan pegangan atas peranan
mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang
sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
4.
Manajemen menurut Dr. Winardi
Manajemen adalah merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya
organisasi (manusia dan alam).
A.
Perencanaan
adalah pemiliahan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program,
prosedur, metoda, sistem anggaran dan standar yang dibutuhan untuk mencapai
tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
Rencana-rencana dibutuhkan
untukmemberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan
prosedur-terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana
memungkinkan :
4.
Organisasi bisa memperoleh dan mengikat
sumberdaya-sumberdaya yang di perlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
5.
Para anggota organisasi untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kongsisten dengan berbagai tujuan dan
prosedur terpilih, dan
6.
Kemajuan dapat terus di monitor dan
diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak
memuaskan.
B.
Pengorganisasian
setelah para menejer meenetapkan
tujuan-tujuan dan menyusun rencana-rencana atau program-program untuk
mencapainya, maka mereka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasiyang
dapat melaksakan berbagai program tersebut secara sukses.
Pengorganisasian adalah penentu sumber
daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mancapai tujuan
organisasi. perancangan dan pengembangan suatu organisasiatau kelompok kerja
yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. penugasan tanggung
jawab tertentu dan kemudian, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada
individu-indivu yang melaksanakan tugasnya-tugasnya. Fungsi ini menciptakan
struktur formal dimana pekerjaan ditetpkan, dibagi dan di koordinasikan.
C. Pengawasan
Proses pengawasan mencatat
perkembnangan kea rah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan
dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum
terlambat.
Melalui pengawasan yang efektif,
roda organisasi, implementasi rencna, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu
dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Penampilan mengindikasikan bahwa
secar langsung berhubungan dengan strategi sekolah (seperti input siswa, mutu
pengelola, mutu lulusan, respmasyarakat, dan seterusnya. Mungkin biasa
menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan panjang yang efektif.
Pengawasan strategisekolah sering disebut “pengawasan strategi”. Sebab fokusnya
pada kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan strategi, sehingga
menjadi sekolah lebih bermutu. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan
mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian
tujuan sesuai yang dikehendaki, dan dari hasil pengawasan apakah dilakukan
perbaikan.
Kenyataan menunjukkan, pengawasan
dalam institusi dilihat dari praktek menunjukkan tidak dikembangkan untuk
mencapai efektivitas, efesiensi, dan produktifitas, tetapi lebih dititik
beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat progress checking, tentu saja
hal yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misi.
Yang ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud.
Prinsip-prinsip pengawasan yang
perlu diperhatikan menurut massie (1973:89)
a)
tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan
keberhasilan.
b)
pengawasan harus menjadi umpab balik sebagai bahan
revisi dalam mencapai tujuan
c)
harus fleksibel dan responsive terhadap
perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan
d)
cocok dengan organisasi misalnya organisasi sebagai
system terbuka (5) merupakan control diri sendiri
e)
bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat
pekerja dan (7) memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personal.
Sejalan
dengan prinsip-prinsip tersebut oteng sutisna (1983 : 203) menegaskan bahwa
tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal
a.
mengukur perbuatan atau kinerja
b.
membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan
dan menetapkan perbedaan-perbedaan jika ada dan
c.
memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan.
Membandingkan prestasi kerja dengan
standar yang telah ditetapkan lebih dahulu adalah penting, untuk menentukan
apakah ada penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan,
kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa semua sumber
sekolah dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Pengawasan dan pengendalian
dilakukan oleh menejer, pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh
supervisor, dan pengawasan layanan teknis dilakukan oleh tenaga kerja yang
diberi wewenang untuk itu. Pengendalian dan pengawasan penggunaan anggaran
dalam penyelanggaraan yang dapat dipergunakan untuk menjalankan operasi dan banyak metode pengendalian yang mencakup
anggaran belanja (budget), perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana keuangan
lainnya agar pelaksanaan operasi dapat berhasil dengan baik.
Kegiatan monitoring dan pengawasan
adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu kerja
sama antara, menejer, konselor, supervisor dan karyawan lainnya dalam
instituasi perusahaan.
5.
Manajemen menurut Kimball
and Kimball
Management embraces all
dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate
and the selection of the principal office “( manajemen terdiri dari semua tugas
dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan
garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan
penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
Menurut
saya dalam definisi dari kimbal masih belum sempurna, karna dalam proses
manajemen bukan hanya terdiri dari tugas dan fungsi yang meiputi penyusunan
sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan, garis-garis besar kebijaksanaan,
penyediaan semua perlatan, akan tetapi juga harus mengkoordinasikan sumberdaya
manusia seperti karyawannya, perlu mendapatkan pengawasan dan juga memerlukan
motivasi untuk memberi mereka pengertian akan tujuan perusahaan yang dimana dia
sedang bernaung, bila para pekerja atau karyawan sudah mengerti dengan tujuan
tersebut maka pasti tujuan yang di inginkan perusahaan akan mudah tercapai.
6.
BAB II
P.O.A.C
Seluruh ahli sependapat bahwa fungsi
pertama dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dngan
pengorganisasian. Gulick menambahkan satu fungsi lagi, yang tidak disinggung
ahli lain, yang akan berjalan dengan baik jika disertai dengan usaha pembiayaan
dalam bentuk rencana anggaran, dan pengawasan anggaran. masing-masing fungsi
manjemen yang dikemukakan di atas, akan dipaparkan pada bagian berikut dengan
mengacu pada pengklasifikasian dari Luther Gulick (POSDCORB).
1.
Perencanaan
(planning)
Perencanaan yang kata dasarnya
“rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala
aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan
datyang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan
penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan
apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai
tujuan secar maksimal.
Tahap-tahap perencanaan :
a)
Perumusan tujuan, pada tahap ini penyususn perencanaan
harus merumuskan tujuan yang hjendak di capai di masa yang akan datang.
b)
Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman
usaha untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan
yang terkoordinir terarah dan terkontrol.
c)
Perumusan prosedur, yakni menentukan batas-batas dari
masing-masing komponen (sumberdaya).
d)
Perencanaan skala kemajuan, merumuskan standar hasil
yang yang akan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu.
e)
Perencanaan bersifat menyeluruh, maksudnya setelah
tahap a s/d d dirumuskan dengan baik.
Persyaratan yang dimaksud terdiri dari :
a.
Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya
semua komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang
jelas.
b.
Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya
perencanaan yang dibuat tidak bersifat muluk-muluk.
c.
Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan
klasifikasi rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan.
d.
Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat
tidak bersifat kaku.
e.
Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang
terlibat dalam pencapaian tujuan
f.
Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta
kemungkinan diadakannya sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang
berlangsung.
g.
Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.
2.
Pengorganisasian
(organizing)
Pengoganisasian diartikan sebagai
kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama di
sekolah. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan
tugas sesuai pronsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut
sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana
dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan
mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
Efesiensi dalam pengorganisasian
adalah pengakuan terahadap sekolah-sekolah pada penggunaan waktu dan uang
dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan, yaitu alat yang
diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya sekolah.
1)
Penyusunan pegawai (staffing)
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing
juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan
fungsi lainnya, penekanan dari funghsi ini lebih difokuskan pada sumber daya
yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan
secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang
dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat,
membina, membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan
dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.
2)
Pengarahan
(directing)
Pengarahan adalah penjelasan,
petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat,
baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan
dengan lancar, dengan pengarahan staff yantg telah diangkat dan dipercayakan
melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis
program yang telah ditentukan.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini
seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer
sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan
dikerjakan.
Jika pengarahan yang disampaikan
manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan
termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
3.
Koordinasi
(coordinating)
Pengkoordinating merupakan suatu
aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana
kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam
bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk
bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan
untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan
wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang
ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , dapat dilakukan
melalui berbagai cara seperti :
·
Melaksanakan penjelasan singkat
·
Mengadapat rapat kerja
·
Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.
v
Pencatatan dan Pelajaran (recording and reporting)
Segala kegiatan organisasi mulai
dari perencanaan hingga pengawasan, bahkan pemberian umpan balik tidak memiliki
arti jika tidak direkam secara baik melalui pencatatan-pencatatan yang benar
dan tepat. Semua proses dan atau kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan
dalam organisasi formal, pada umumnya selalu dipertanggung jawabkan.
Pertanggung jawaban ini tidak dapat dilakukan jika tiudak didukung dengan
data-data tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam organsasi
tersebut, data-data tersebut dapat diperoleh bila dilakukan pencatatan dan pengdokumentasian
yang baik.
Fungsi ini memgang peranan penting
dalam memberhasilkan kegiatan manjemen pendidiklan., fungsi ini umumnya lebih
banyak ditangani oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan
manajer untuk membuat laporan tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan
dalam upaya pencapaian tujuan . Fungsi recording and reporting ini akan
berhasil jika tata kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien.
4.
Pengawasan
(controlling).
Proses pengawasan mencatat
perkembnangan kea rah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan
dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum
terlambat.
Melalui pengawasan yang efektif,
roda organisasi, implementasi rencna, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu
dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Penampilan mengindikasikan bahwa
secar langsung berhubungan dengan strategi sekolah (seperti input siswa, mutu
pengelola, mutu lulusan, respmasyarakat, dan seterusnya. Mungkin biasa
menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan panjang yang efektif.
Pengawasan strategisekolah sering disebut “pengawasan strategi”. Sebab fokusnya
pada kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan strategi, sehingga
menjadi sekolah lebih bermutu. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan
mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian
tujuan sesuai yang dikehendaki, dan dari hasil pengawasan apakah dilakukan
perbaikan.
Kenyataan menunjukkan, pengawasan
dalam institusi dilihat dari praktek menunjukkan tidak dikembangkan untuk
mencapai efektivitas, efesiensi, dan produktifitas, tetapi lebih dititik
beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat progress checking, tentu saja
hal yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misi.
Yang ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud.
Prinsip-prinsip pengawasan yang
perlu diperhatikan menurut massie (1973:89)
f)
tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang
menentukan keberhasilan.
g)
pengawasan harus menjadi umpab balik sebagai bahan
revisi dalam mencapai tujuan
h)
harus fleksibel dan responsive terhadap
perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan
i)
cocok dengan organisasi misalnya organisasi sebagai
system terbuka (5) merupakan control diri sendiri
j)
bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat
pekerja dan (7) memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personal.
Sejalan
dengan prinsip-prinsip tersebut oteng sutisna (1983 : 203) menegaskan bahwa
tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal
d.
mengukur perbuatan atau kinerja
e.
membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan
dan menetapkan perbedaan-perbedaan jika ada dan
f.
memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan.
Membandingkan prestasi kerja dengan
standar yang telah ditetapkan lebih dahulu adalah penting, untuk menentukan
apakah ada penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan,
kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa semua
sumber sekolah dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Pengawasan dan pengendalian
dilakukan oleh menejer, pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh
supervisor, dan pengawasan layanan teknis dilakukan oleh tenaga kerja yang
diberi wewenang untuk itu. Pengendalian dan pengawasan penggunaan anggaran
dalam penyelanggaraan yang dapat dipergunakan untuk menjalankan operasi dan banyak metode pengendalian yang mencakup
anggaran belanja (budget), perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana keuangan
lainnya agar pelaksanaan operasi dapat berhasil dengan baik.
Kegiatan monitoring dan pengawasan
adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu kerja
sama antara, menejer, konselor, supervisor dan karyawan lainnya dalam
instituasi perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar